Sabtu, 26 Februari 2011

Makalah KBA


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kandungan Metabolit Sekunder Dari Genus Mangifera” ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Kholifatu Rosyidah, S.Si., M.Si selaku dosen pengasuh mata kuliah Kimia Bahan Alam yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama pelaksanaan perkuliahan. Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tentunya masih kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi mahasiswa, masyarakat dan pembaca pada khususnya.


                                                                            Banjarbaru,    Desember 2010


                                                                                              Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................    i
DAFTAR ISI..................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG...............................................................................   1
1.2    TUJUAN..................................................................................................   1
1.3    BATASAN MASALAH...........................................................................   1
1.4    METODE PENULISAN..........................................................................    2
BAB II ISI
2.1  DESKRIPSI GENUS...............................................................................    3
2.2  KLASIFIKASI SPESIES.........................................................................    3
2.3  SENYAWA METABOLIT, BIOSINTESIS DAN BIOAKTIVITAS........   6
BAB III PENUTUP
3.1  KESIMPULAN.......................................................................................    8
3.2  SARAN...................................................................................................    8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         LATAR BELAKANG
Beberapa buah-buahan eksotik lahan rawa berada di Kalimantan, seperti dikemukaan Sabran et al. (2003); Krismawati dan Sabran (2003), bahwa Kalimantan juga dipertimbangkan sebagai pulau buah-buahan tropis. Pada umumnya buah-buahan tersebut merupakan tanaman tahunan yang populasinya semakin berkurang akibat penuaan pohon dan tidak adanya upaya budidaya yang memadai. Kelangkaan tanaman juga disebabkan oleh umur berbuah yang terlalu lama, sehingga petani enggan untuk menanamnya (Antarlina, 2008).
Banyak pohon buah-buahan mangga lokal ditebang, pohonnya digunakan untuk bahan bangunan. Akibatnya beberapa jenis dari tanaman buahbuahan tersebut menjadi langka atau bahkan musnah sama sekali (Krismawati et al. 2003). Di samping itu, adanya eksploitasi hutan berupa penebangan liar (illegal logging) dan pembukaan hutan untuk pemukiman dan perkebunan (kelapa sawit) dikhawatirkan akan merusak ekosistem dan habitat alami tanaman buah kerabat mangga (Krismawati et al. 2004).
1.2         TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mendeskripsikan tumbuhan dari genus Mangifera.
2.      Untuk mengetahui beberapa spesies tumbuhan dari genus Mangifera.
3.      Untuk memberikan penjelasan tentang struktur senyawa metabolit sekunder dari genus tersebut, dan biosintesis serta bioaktivitasnya.
1.3         BATASAN MASALAH
Penulis menyusun makalah ini dengan beberapa pembatasan pembahasan masalah hal, yaitu hanya menjelaskan dan mendeskripsikan tumbuhan dari genus Mangifera, hanya menjelaskan beberapa spesies dari Mangifera : Kasturi (Mangifera casturi), Binjai (Mangifera caesia), dan menjelaskan struktur senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam spesies tersebut serta reaksi biosintesis dan bioaktivitasnya.
1.4         METODE PENULISAN
Makalah ini disusun dengan menggunakan beberapa metode kepustakaan yaitu dengan metode pengumpulan bahan melalui literatur pada beberapa buku yang bersangkutan dan menggunakan media internet.


BAB II
ISI
2.1     DESKRIPSI GENUS
Mangga merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia dan bersifat musiman sehingga pada saat panen jumlahnya sangat melimpah, sedangkan di luar musim panen akan sulit ditemui. Mangga umumnya memiliki rasa dan aroma yang segar dengan rasa buah mulai dari asam hingga sangat manis, dengan warna daging buah kuning hingga kemerahan serta aroma yang khas (Iriani et al., 2005).
Mangifera adalah nama salah satu marga pada suku mangga-manggaan atau Anacardiaceae. Anggotanya adalah kurang lebih 35-40 jenis mangga-manggaan yang menyebar di wilayah Asia tropis. Sebagian ahli menyebutkan bahwa marga ini beranggotakan sekitar 35-40 spesies. Namun ada pula yang memperkirakan anggotanya mencapai 70 spesies. Genus Mangifera ini hidup di hutan hujan tropis basah, termasuk hutan pegunungan dan ada sebagian kecil spesies hidup di daerah rawa (Kostermans & Bompard, 1993).
Ciri khas dari tumbuhan Mangifera adalah sering berupa pohon besar, yg dapat mencapai tinggi 50 meter atau bahkan lebih, dengan batang besar dan dan percabangan yang tinggi, membentuk tajuk yang rapat dan rindang. Apabila dilukai, kulit batang akan mengeluarkan getah yang berbau terpentin dan tajam, dapat melukai kulit atau menimbulkan iritasi, terutama bagi orang yang sensitif (Verheij & Coronel, 1997).
2.2     KLASIFIKASI SPESIES
Beberapa spesies dari genus Mangifera yang penulis sampaikan diantaranya yaitu : Kasturi (Mangifera casturi) dan Binjai (Mangifera caesia).
Tumbuhan khas Kalimantan Selatan, selain dikenal dgn nama kasturi, dikenal juga dgn nama mangga Kalimantan. Tumbuhan ini tersebar didaerah Martapura, Kandangan, dan Tanjung. Selain iu tersebar pula di daerah Kal-Teng dan Kal-Tim seperti Kutai dan Tenggarong Sebrang. Ekologinya hidup didaerah rawa (Kostermans & Bompard, 1993).

Gambar 1. Buah Kasturi (Mangifera Caesia)
Kasturi adalah sejenis mangga yg hanya ada di Kalimantan. Buah ini merupakan buah tahunan dan jenis mangga dengan ukuran kecil yg sangat manis dan memiliki aroma yg khas. Adapun tinjauan biologis kasturi adalah sebagai berikut:
Nama umum        :    mangga kasturi, mangga Kalimantan
Kingdom             :    Plantae
Subkingdom        :    Tracheobionta
Superdivisio        :    Spermatophyta
Divisio                 :    Magnoliophyta
Classis                 :    Magnoliopsida
Sub-kelas             :    Rosidae
Ordo                    :    Sapindales
Familia                 :    Anacardiaceae
Genus                  :    Mangifera
Species                :    Mangifera casturi
(Plantamor, 2007).
Binjai menyebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya, sebagian pakar meyakini Kalimantan adalah lokasi asal-usulnya. Dari wilayah-wilayah ini, binjai dibawa dan dibudidayakan orang di Bali, Filipina dan Thailand, serta sebagian di Jawa (Kostermans & Bompard, 1993).
Gambar 2. Buah Binjai (Mangifera Caesia)
Binjai merupakan tumbuhan khas kalimantan selatan dang tergolong dalam genus mangifera. Nama lain dari buah binjai adalah kemang, binglu aau beluno. Binjai adalah pohon sejenis mangga dengan bau harum yang menusuk dan rasa yang asam manis. Tanaman binjai berbentuk pohon, tinggi tanaman mencapai 30-40 m dan diameter 50-120 cm. Bentuk daun agak bundar, berwarna hijau denngan ukuran panjang 7-30 dan lebar 3-10 cm. Karangan bunga di ujung ranting dengan ukuran 15-40 cm, warna merah jambu pucat. Buah binjai berbentuk lonjong, dengan ukuran panjang 12-20 dan lebar 6-12 cm. Kulit buah tipis berwarna kekuningan hingga cokelat. Daging buah putih susu, berserat, berbau dan rasanya asam manis. Biji berbentuk bulat lonjong dengan kulit tipis (Wardiyono, 2008).
Toksonomi
Kingdom           :    Plantae
Divisi                 :    Magnoliophyta
Kelas                 :    Magnioliopsida
Ordo                  :    Sapindales
Famili                :    Anacardiaceae
Genus                :    Mangifera
Spesies              :    Mangifera caesia
Nama daerah     :    Binjai
(Wardiyono, 2008).
2.3     SENYAWA METABOLIT, BIOSINTESIS DAN BIOAKTIVITAS
Salah satu kelompok tumbuhan yang kaya akan senyawa fenolat, diantaranya adalah genus Mangifera. Genus mangifera hanya terdapat di wilayah Asia tropis. Tumbuhan ini hidup di hutan huja tropis, termasuk hutan pegunungan dan ada sebagian kecil spesies yang hidup di daerah rawa. Terdapat lebih dari 60 spesiies dalam genus tumbuhan ini. Beberapa spesies dari Mangifera ini adalah M.casturi (kasturi), M.caesia (binjai), M.indica L (mangga), M.laurina blume (mangga pari), M.griffithii Hooker f (asam rawa), M.kemanga blume dan lain-lain (Kostermans & Bompard, 1993).
Senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan dapat bersifat sebagai anti bakteri. Beberapa senyawa fitokimia dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit (LIPI, 2007). Fraksi saponin sebagai isolat senyawa hasil isolasi pada batang tumbuhan kasturi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. Coli (Mayasari, 2009).
Tumbuhan dari genus Mangifera yang sudah diteliti kandungan kimianya adalah M.indica L atau yang dikenal dengan sebutan mangga. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa biji, daun dan batang M.indica mengandung flavonoid, sedangkan daun dan kulit batang mengandung saponin serta biji dan kulit batangnya mengandung tanin (Depkes, 2007). C-glikosida santon mangiferin diketahui terdapat pada bagian-bagian tanaman M.indica (Wauthoz, 2007).
Flavor dan aroma termasuk salah satu parameter penentu mutu sari buah. Berbagai varietas mangga memiliki karakteristik flavor yang berbeda satu dengan lainnya, namun komponen utama yang telah diidentifikasi terdiri dari mono dan sesquiterpen hidrokarbon, ester, lakton dan furanon. Flavor yang secara alami terdapat pada buah-buahan seringkali hilang selama proses pengolahan khususnya proses pemanasan (Iriani, 2005).
Batang kasturi mengandung saponin yang cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai larvasida. Isolasi saponin pada batang tumbuhan dapat dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol dimana metanol dapat mengekstraksi semua senyawa bahan alam termasuk saponin (Mayasari, 2009).
Saponin adalah glikosida triterpen atau sterol serta telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tanaman. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh dan dapat diubah di laboratorium menjadi sterol hewan yang berkhasiat penting (Harborne, 1987).
Triterpen adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoterpena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Umumnya tidak berwarna, berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif opyik. Saat ini hanya beberapa yang diketahui tersebar luas, senyawa tersebut ialah triterpena pentosiklik α-amirin dan β-amirin serta asam turunannya, yaitu asam ursola dan asam oleanolat. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya, terutama kepahitannya. Uji yang banyak digunakan ialah reaksi Lieberman-Bruchard (anhidrida asetat-H2SO4) yang kebanyakan triterpen akan memberikan warna merah (Harborne, 1987).
Gambar 3. Senyawa α-amirin
Senyawa α-amirin diketahui juga terkandung pada batang Mangifera indica (Connoly, et al., 1970) yang masih dalam satu genus dengan Mangifera caesia. Senyawa α-amirin mempunyai aktivitas sebagai analgesik, anti inflamasi (anti peradangan) dan anti kanker (Dzubak, et al., 2006) selain itu, penelitian Prasetya & Zetra (2007) menyebutkan bahwa hasil uji toksisitas dengan Brine-Shrimp Lethality Test (BSLT) dan insektisida menggunakan larva Ae. aegypti instar 3 menunjukkan bahw2a α-amirin bersifat aktif dengan nilai LC50 sebesar 49,86 dan 72,54 ppm. Senyawa α-amirin yang telah diisolasi jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak memungkunkan untuk dilakukan uji toksisitas larva nyamuk Ae. aegypti.
Gambar 4. Senyawa 5-pentasilresorsinol
Gambar di atas merupakan senyawa alkilfenol yang ditemukan pada tumbuhan famili Anacardeaceae. Selain itu ditemukan 3-trokosan-1-fenol (Masuda et al., 2002) dan senyawa 1-(2-hidroksi-4-3-metoksi-5,6-dimeil-fenil)-nonadekanon (Siska, 2010), yang merupakan turunan dari senyawa alkilresorsinol pada tumbuhan M.caesia. struktur senyawanya :

Gambar 5. Turunan Senyawa 5-pentasilresorsinol


BAB III
PENUTUP
3.1     KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah :
1.      Mangifera adalah nama salah satu marga pada suku mangga-manggaan atau Anacardiaceae.
2.      Kasturi (Mangifera casturi) merupakan tumbuhan khas Kalimantan Selatan biasanya disingkat M.casturi yang tergolong dalam genus Mangifera.
3.      Binjai (Mangifera caesia) merupakan tumbuhan khas kalimantan selatan yang biasanya disingkat M.caesia dan tergolong dalam genus Mangifera.
4.      Fraksi saponin sebagai isolat senyawa hasil isolasi pada batang tumbuhan kasturi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli.
5.      Senyawa yang terdapat pada binjai (Ttriterpenoid, dugaan α-amirin).
3.2     SARAN
Mengingat bahwa isi makalah ini hanya terdapat dua spesies saja yang dibahas dalam satu genus, maka masih ada kekurangan dalam penambahan materi dan kurang lengkapnya materi dari spesies lain dalam genus ini. Alangkah lebih baik jika semua spesies dari genus Mangifera dapat dibahas pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Antarlina, S. S., I. Noor, & S. Umar. 2008. Karakterisasi Fisik dan Kimia Buah Eksotik Lahan Rawa Serta Potensi Pemanfaatannya Sebagai Pangan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Banjarbaru. Banjarbaru.
diakses tanggal 19 Desember 2010.
Connoly, J. D., J. Polonsky, & K. H. Overton. 1970. Advanc. Phytochem.
Departemen Kesehatan. 2007. Mangifera indica L.
diakses tanggal 21 November 2010.
Dzubak, P., M. Hadjuch., D. Vydra., A. Hustova., M. Kvasnica., D. Biederman., L. Markota., M. Urban, & J. Sarek. 2006. Pharmacological Activities of Natural Triterpenoids and Their Therapeutic Implications. Natural Product Reports.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia. ITB. Bandung.
Iriani, E. S., E. G. Said, A. Suryani, & Setyadjit. 2005. Pengaruh Konsentrasi Penambahan Pektinase dan Kondisi Inkubasi Terhadap Rendemen dan Mutu Jus Mangga Kuini (Mangifera odorata Griff). Balai Besar Penelitian dan Pascapanen Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
diakses tanggal 19 Desember 2010.
Kostermans, A. J. G. H, dan J. M. Bompard. 1993. The Mangoes. Their Botany, Nomenclature, Hortticulure and Utilization. Academic Press Harcourt Brace & Company. London.
Krismawati, A., M. Sarwani, & W. Mahrita. 2004. Plasma nutfah Kalimantan Tengah. Warta Plasma Nutfah Indonesia.
LIPI. 2007. Kimia Net@Portal Kimia Indonesia.
diakses tanggal 19 Desember 2010.
Masuda, D., T. Koyano, H. Fujimoto, E. Okuyama, M. Hayashi, K. Kumiyama, & M. Ishibashi. 2002. Alkenylphenol and Alkenylsalicylic Acid From Mangifera caesia. Graduate School of Pharmacetuical Sciences, Chiba University. Japan.
Mayasari, R. E. 2009. Uji Aktivitas Ekstrak Saponin dari Batang Kasturi (Mangifera carturi) Terhadap Larva Nyamuk Culex sp. dan Isolasinya. Skripsi. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Plantamor, 2007. Klasifikasi Mangga Kasturi.
Diakses tanggal 24 November 2010.
Prasetya, P & Y. Zetra. 2007. Isolasi Senyawa α-amirin dari Tumbuhan Bellischmiedia roxburghiana (Medang) dan uji bioaktivitasnya. Aktakindo.
Sabran, M., A. Krismawati, Y.R. Galingging dan M.A. Firmansyah. 2003. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah.
Sari, M. K. 2010. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Metanol Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi). Skripsi. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Siska. 2010. Karakterisasi Struktur dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Fenolat dari Kulit Batang Tumbuhan Binjai (Mangifera caesia). Skripsi. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Verheij, E. W. M., dan R. E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA-Gramedia. Jakarta.
Wardiyono. 2008. Prohati-Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia.
diakses tanggal 21 November 2010.
Wauthoz, N., A. Balde, E. S Balde, M. V. Damme & P. Duez. 2007. Ethnopharmacology of Mangifera indica L. Bark and Pharmacological Studies of its Main C-Glucosylxanthone, mangiferi. International Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences.

DAFTAR GAMBAR
Prasetya, P & Y. Zetra. 2007. Isolasi Senyawa α-amirin dari Tumbuhan Bellischmiedia roxburghiana (Medang) dan uji bioaktivitasnya. Aktakindo. (Gambar 3).
Saleh, M., Mawardi, M., Eddy, W., & Dwi, M. 2008. Determinasi dan Morfologi Buah Eksotis Potensial di Lahan Rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Banjarbaru. Banjarbaru. (Gambar 1 dan 2).
diakses tanggal 19 Desember 2010.
Sari, M. K. 2010. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Metanol Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi). Skripsi. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. (Gambar 4 dan 5).

TUGAS MATA KULIAH
KIMIA BAHAN ALAM
(MAKALAH)





DOSEN PENGASUH :
KHOLIFATU ROSYIDAH, S.Si., M.Si
NIP. 19761218 200012 2 002


NAMA              :  ARI PRADANA
NIM                   :  J1B108024



PROGRAM STUDI S-1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar